fenomena yang aneh dan semakin aneh dengan kondisi paska fenomena ini.
sungguh aneh.
keanehan yang seperti ini...
kayak apa yahhh
hmm, ternyata keanehan itu sulit dijabarkan
pokoknya aneh lah
bosan:
bosan sakit, bosan serangan, bosan sms ke bos bilang gw lagi serangan dan mint aijin telat datang ke kantor
bosan kasih tahu ke orang-orang kalau gw lagi serangan
bosan sama serangan yang rupanya dia belum bosan sama gw
bosan nulis
bosan nulis di blog
bosan nulis di blogger
akhirnya bikin blog baru
ilang bosan?
nggak juga
tapi jadi terus nulis di blog baru
blog apa?
ahhh, bosan kasih tahunya...
hmm...mau sampai kapan ya, gw dilanda keanehan setiap kali dapet serangan
segala cara udah dicoba. cuma banyak hal aja yang absurd. setelah, selama, atau ketika 'kangen' serangan, sleep deprivation sudah pasti ada di runutan acara (dulu sih terkaget-kaget, tapi sekarang menurun kekagetannya, tinggal dongkolnya), kemudian kelebatan yang inginnya sih tidak menjadi daftar pasti dalam runutan acara. tapi kemudian pikiran-pikiran lain yang ikutan hadir dalam acara, entah kelebatan atau dalam keadaan aware.
misalnya semalam: entah kenapa mahluk bernama vino intens sekali ada di pelupuk mata...apa yang terlihat? nggak tahu! beneran nggak jelas! trus si bos yang memenuhi kepala. ngapain? kurang jelas tapi adegan rapat redaksi, sesuatu dengan ucapan deadline yang keluar dari mulutnya, suara tertawanya, misrah-misruh hidungnya yang mampet hingga teguran dan kalimat "anak sastra bukan?!" kayaknya menjadi salah banyak yang berkelebat. malam itu papa nggak muncul. malam itu sesuatu yang erotis jug atak muncul. tapi malam itu kematian tetep menyelinap. adegannya selalu begitu...
gw pasti terbaring di atas kasur dan ranjang yang bagus dan nyaman. gw pasti pake gaun tidur dengan kerah sabrina, bagian dada berkerut dan warnanya putih (gaun tidur yang memang selalu nempel di kepala sejak gw lihat pertama kali di komik Rose of Versailles atau komik Jendela ...apa gitu, lupa). Kali ini juga (lagi-lagi) ada sesosok pria yang gw artikan sih sebagai pasangan hidup gw sepertinya. Seperti biasa, lelaki yang sangat lelaki, agak kurus, berotot bukan karena gym tapi karena porsi kerja, dengan guratan wajah yang seperti lebih karena kekhawatiran melihat kondisi gw. intinya: this man (or may be my man) kelihatan miserable gara-gara hidup sama gw. posisinya selalu sedang memeluk gw dari belakang ( di atas ranjang) atau duduk di samping ranjang dan tangannya memeluk gw. nothing happened, sampai dalam kelebatan itu, pagi harinya gw terlihat nggak bernyawa dan pria itu meluk gw dari atas sambil menangis. itu kayaknya gw mati...iya kan?!
untungnya ini bukan yang pertama kali gw mendapat kelebatan gw mati
paginya tentu aja bangun dengan kondisi tak sempurna, terganggu...
terlambat seperti biasa dan semakin linglung dengan para tukang ojek di stasiun gondangdia yang selalu berbisik, bicara, atau meneriakkan "arab, arab"...mereka menggoda? menghina? atau sekedar cara agar bisa tertawa? harusnya itu berlalu biasa saja...tapi tiap kali ada suara 'arab', dan senyuman-senyuman aneh mulai tersungging, udara jadi aneh. gw jadi linglung, kuping gw mulai mendengung dan wajah orang-orang itu sedikit mengabur kecuali ulasan senyum bibir yang kelihatan makin besar dan mau nelan gw...untungnya sih gw biasanya langsung mikir: kantor arah mana? gak lama salah satu tukang ojeg itu membunyikan klaksonnya. Tiiiinn!!! Gw naik.`"arah menteng, bang". dia melaju, dan ternyata dia nggak senyum. dia bukan bagian orang-orang tadi.
ah, bosannya.
bosan jadi orang aneh.
dulu nggak aneh, trus dapet penyakit aneh.
gw terima penyakit itu, i embrace it, i live with it...
konsekwensinya? gw jadi ikutan aneh
atonia itu aneh. gw itu atonia. gw itu aneh.
whoaaa.....aneh itu membosankan.
dan pasti tak menyenangkan.
hmm....keanehan akan berlanjut...
No comments:
Post a Comment